SIBERSULTRA.com, KENDARI – Perkuat Nilai-Nilai Kepemimpinan, DPK GMNI Unsultra Selenggarakan Pekan Penerimaan Anggota Baru (PPAB). Kegiatan ini mengangkat tema “Menanamkan Jiwa Kepemimpinan Dengan Nilai-Nilai Ideologi Marhaenisme Dalam Menyambut Bonus Demografi 2030”.

Adapun peserta yang mengikuti kegiatan PPAB DPK GMNI Universitas Sulawesi Tenggara (Sultra) kali ini sebanyak 23 orang. Kegiatan ini di laksanakan di Universitas Sultra, pada, Rabu (26/6/24).

”SPACE

Pekan penerimaan anggota baru atau yang sering disebut dengan PPAB, bertujuan sebagai open rekrutmen calon anggota baru yang sebesar besarnya guna memperluas basis massa.

Dalam sambutannya, Ketua DPK GMNI Unsultra,, Ardianto mengatakan, PPAB merupakan media dan instrumen awal untuk memberikan pengetahuan kepada seluruh mahasiswa indonesia terkhusus kepada calon peserta yang mengikut PPAB DPK GMNI Unsultra yang ke V.

PPAB juga merupakan langka awal jenjang kaderisasi untuk memberikan pengetahuan tentang tujuan dan visi misi GMNI serta perannya dalam berbangsa dan bernegara.

“Tentunya tema yang kami angkat sangat relevan dengan keadaan saat ini dengan berbagai tantangan zaman yang begitu keras,” ungkapnya.

GMNI yang sejatinya sebagai organisasi kader dan organisasi perjuangan sudah sepatutnya selalu mempersiapkan diri terus memupuk kader kadernya dalam menghadapi tantangan yang semakin kompleks serta dibutuhkan jiwa kepemimpinan yang mampu bertranformasi di segala kondisi.

“Tentu kita semua sadari bahwa kaderisasi adalah nafas panjang organisasi sehingga kegiatan ini harus terus berkesinambungan dan dilakukan oleh setiap komisariat sebagai program yang sangat strategis,” bebernya.

Tak hanya itu, kaderisasi juga menjadi prioritas untuk menciptakan bibit-bibit pemimpin demi transformasi regenerasi kepemimpinan organisasi di masa depan dan mampu menciptakan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang potensial.

Sementara itu, Ketua DPC GMNI Kota Kendari, Rasmin Jaya mengatakan, bahwa organisasi hanyalah wadah untuk tempat belajar dan berproses. Seperti apa dan bagaimana kedepan tergantung bagaimana keseriusan, ketekunan, konsistensi dan komitmen kita belajar di dalamnya.

Ia juga mengingatkan, membangun basis ideologi marhaenisme dijejaring akar rumput memang harus di ikuti dengan kesadaran moral anggotanya, apa lagi tantangan di era globalisasi dan modernisasi sekarang ini sudah sangat mempengaruhi antusias dan partisipasi mahasiswa dalam berorganisasi.

Sehingga ideologi itulah yang akan menjadi pengikat untuk menumbuh kembangkan organisasi dan membangun jiwa militansi dalam berjuang melawan penindasan.

“Itulah salah satu khasiat dalam kita berproses dengan baik dan serius serta selalu percaya setiap masa ada orangnya dan setiap orang ada masanya,” ucap Rasmin.