SIBERSULTRA.COM, Buranga – Penebangan liar dan kerusakan pohon Mangrove menyebabkan kerusakan pada ekosistem sensitif laut seperti padang lamun dan juga terumbu karang. Kerusakan kedua ekosistem tersebut secara perlahan juga akan merusak kehidupan di laut.

Kawasan mangrove atau hutan bakau di Kabupaten Buton Utara (Butur), Sulawesi Tenggara (Sultra) terancam rusak, pasalnya saat ini aktivitas penebangan liar pohon Mangrove atau bakau ini yang dilakukan oleh masyarakat kembali marak.

”SPACE

Hal itu diketahui, Berdasarkan informasi yang dihimpun media ini kepada seorang warga, dimana para pelaku penebang liar pohon Manggrove di Butur kembali marak terjadi. Hal ini tentu berefek buruk bagi kawasan hutan mangrove.

“Aktivitas penebangan liar pohon bakau di Butur ini mulai dilakukan sebulan yang lalu sampai saat ini,” kata salah satu Warga yang enggan disebut namanya, Senin (15/4).

Ia mengungkapkan, penebangan liar pohon bakau tersebut terjadi di lokasi Laano Hiku Desa Langere, dan Wilayah Ronta Kecamatan Bonegunu, dan Paandaria Desa Wacu Laea Kecamatan Kulisusu.

Di tempat lokasi tersebut terdapat alat potong (Senso) dan beberapa Jergen yang berisi BBM yang diduga untuk keperluan penebangan pohon bakau.

“Saya melihat di lokasi, ada beberapa alat pemotong berupa senso dan BBM, sampai saat ini masih berada di lokasi,” ucapnya.

Sebagai warga, dirinya berharap agar pihak terkait melakukan tindakan sekaligus untuk mengamankan para pelaku penebang liar ini.