SIBERSULTRA.com, KONUT – Kapal tongkang bermuatan Ore Nikel nyaris karam di Wilayah laut Lasolo, tepatnya di Perairan dekat Boenaga, Kabupaten Konawe Utara (Konut). Hal ini menjadi perhatian khusus Presidium Koalisi Aktivis Pemerhati Pemerintah, Lingkungan, dan Pertambangan (Kapitan Sultra) Asrul Rahmani.

Asrul menduga, tongkang yang berbendera TB.ITS RUBY BG.MARINE POWER 3009 Milik PT. Marindo jaya sejahtera (Pemilik tongkang ) dengan tujuan bongkar kesmelter PT. GNI yang berada di Petasia Kolonodale Sulawesi Tengah (Sulteng) dengan data Shippernya atas nama IUP PT. GMS.IMG 20240611 132433

”SPACE

“Tongkang tersebut nyaris karam diperairan dekat Taman Wisata Alam Teluk Lasolo (TWAL) hingga menyebabkan terjadi pencemaran lingkungan yang luar biasa,” ucap Asrul kepada Media ini, Selasa (11/6/24).

Asrul mengungkapkan, Tongkang itu disinyalir berangkat dari Jeti tersus 2 ilegal milik PT. Gerbang Multi Sejahtera yang diduga belum mempunyai izin penetapan lokasi,izin pembangunan,serta izin operasional dari pemerintah.

Pihak PT.GMS diduga telah membuat keterangan yang tidak benar terkait asal muasal tongkang tersebut diduga bekerja sama dengan pihak Syahbandar lapuko sebagai penerbit SIB.

“Setahu saya semua Cargo Ore Nikel yang bersumber dari penambangan wilayah Konsesi IUP PT.GMS Laonti itu hanya menjual kepabrik yang terafiliasi kesaham IUP mereka,” tuturnya.

“Pemilik sahamnya itu-itu saja kok orang-orangnya,PT. GMS itu perusahaan berbasis PMDN,tapi ada yang pemiliknya PMA tapi belum dinaikkan statusnya ke PMA,” sambungnya menambahkan.