Buton Utara – Sibersultra.com
Sejumlah kader Partai Amanat Nasional (PAN) di Kabupaten Buton Utara (Butur) menyampaikan kekecewaan mereka terhadap kepemimpinan partai yang dinilai otoriter.
Mereka menilai bahwa para pimpinan PAN Buton Utara mengelola partai seperti perusahaan pribadi, tanpa melibatkan kader dalam pengambilan keputusan strategis.
Menurut para kader, mekanisme demokrasi internal partai tidak berjalan sebagaimana mestinya, sehingga aspirasi anggota di tingkat bawah sering kali diabaikan.
“Kami merasa partai ini semakin jauh dari semangat musyawarah dan keterbukaan. Keputusan-keputusan penting cenderung ditentukan oleh segelintir orang tanpa mempertimbangkan suara kader lainnya,” ungkap salah satu kader yang enggan disebutkan namanya, Jumat (14/3/2025).
Para kader berharap ada perubahan dalam pola kepemimpinan agar lebih transparan dan demokratis.
Menurut sumber, Kondisi ini dinilai dapat melemahkan soliditas PAN di Buton Utara. Padahal, PAN merupakan salah satu partai besar di daerah ini, yang berhasil meraih tujuh kursi legislatif dan menjadi partai dengan suara terbanyak.
“Namun, jika kepemimpinan yang dianggap tidak transparan ini terus berlangsung, kekuatan PAN di Butur dikhawatirkan akan melemah,” ucapnya.
Para kader berharap adanya perubahan dalam pola kepemimpinan agar lebih transparan dan demokratis.
Mereka juga meminta DPP PAN untuk turun tangan mengevaluasi kondisi internal partai agar tetap sejalan dengan prinsip-prinsip partai yang mengedepankan aspirasi rakyat.
“Kami meminta perhatian DPP PAN untuk mengevaluasi kondisi internal partai di Buton Utara agar tetap sesuai dengan prinsip-prinsip partai yang mengedepankan aspirasi rakyat,” tegasnya.
Tinggalkan Balasan