BUTON UTARA – Sibersultra.com

Lapangan Raja Jin yang terletak di Kecamatan Kulisusu, Kabupaten Buton Utara (Butur), kembali akan menjadi pusat pelaksanaan Shalat Idul Adha 1446 Hijriah tahun 2025 Masehi.

Tradisi ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan hari raya umat Islam di wilayah Butur.

Setiap tahun, ribuan jamaah memadati lapangan terbuka ini untuk melaksanakan shalat Idul fitri maupun Idul adha.

Pemilihan Lapangan Raja Jin bukan hanya karena daya tampungnya yang besar dan lokasinya yang strategis, tetapi juga karena telah menjadi simbol kekhusyukan dan kebersamaan umat Muslim di Buton Utara.

Kepala Kantor Kementerian Agama Buton Utara, Drs. La Diri mengungkapkan, bahwa penetapan Lapangan Raja Jin sebagai lokasi shalat telah melalui rapat panitia yang dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Buton Utara, Muhammad Hardhy Muslim saat itu.

Dalam rapat tersebut, Bupati Buton Utara, Afirudin Mathara, telah menerbitkan Surat Keputusan (SK) resmi untuk menetapkan lokasi pelaksanaan Shalat Idul adha tahun ini.

”SPACEIKLAN”

“Sudah disepakati bahwa pelaksanaan shalat Idul Adha akan dilaksanakan di Lapangan Raja Jin. Khatib pada kesempatan ini adalah H. Zuliakin, Imam adalah Bapak Ali Nurdin, dan pembawa kursus Kilat adalah Bapak Aswat Budi kalau bukan rekannya,” ujar La Diri kepada Sibersultra.com, Kamis (5/6/2025).

La Diri menambahkan, bahwa semua persiapan telah hampir rampung dan tinggal pelaksanaan di hari H Besok.

“Persiapan lapangan sudah dimulai sejak kemarin. Seluruh personel insyaallah sudah siap, kecuali jika cuaca hujan, maka pelaksanaan akan dialihkan ke Masjid At-Taqwa Kabupaten Buton Utara,” tambahnya.

Terkait pemilihan Lapangan Raja Jin, La Diri menjelaskan bahwa lokasinya sangat strategis karena berada di pusat kota, sehingga mudah dijangkau oleh masyarakat baik dengan berjalan kaki maupun kendaraan.

Dalam kesempatan itu, Ia juga mengimbau kepada seluruh jamaah untuk hadir lebih awal.

“Kami harap jamaah sudah berada di lapangan paling lambat pukul 07.00 WITA agar bisa mengikuti takbir bersama. Shalat akan dimulai tepat pukul 07.30,” jelasnya.

Setelah shalat dan khutbah selesai, akan dilanjutkan dengan prosesi penyembelihan hewan kurban oleh pemerintah daerah.

La Diri mengingatkan bahwa Idul adha bukan sekedar seremoni, tetapi harus menjadi momentum penguatan nilai ibadah dan pengorbanan.

Idul adha ini juga disebut Idul Kurban, jadi bagi masyarakat yang mampu, diharapkan untuk berkurban dengan niat ikhlas.

“Semoga pelaksanaan ibadah ini tidak hanya menjadi tradisi, tetapi benar-benar menjadi bagian dari rukun Islam yang dijalankan dengan hati,” pesannya.

Lapangan Raja Jin tak hanya menjadi tempat ibadah, namun juga menjadi ruang silaturahmi akbar masyarakat Kulisusu dan sekitarnya.

Usai shalat, warga biasanya saling berjabat tangan dan berbagi kabar, mempererat tali persaudaraan.

Pemerintah daerah dan panitia pelaksana berharap, dengan pelaksanaan shalat di ruang terbuka ini, suasana Iduladha tahun ini dapat berlangsung dengan khidmat, aman, dan penuh makna.

Laporan: Redaksi

Berkomentarlah dengan baik dan bijak menggunakan facebook